22 June 2014

Utterly mind

Aku sering bertanya-tanya.
Untuk apa aku terlahir di dunia ini?
Siapa aku?
Akan jadi apakah aku nanti?
Kenapa begini? Tidak begitu saja?
Dan akhirnya begitu banyak pertanyaan di benak yang membuatku lupa.
Lupa menghitung karunia-Nya yang tidak terhingga.
Otak, mata, hati, telinga, bangku kuliah yang nyaman, teman-teman yang mendukung, dan lainnya.

Memang kita nggak pernah tahu tantangan atau hambatan apa yang menanti di depan sana.
Tapi kita tahu, sebesar apapun masalah itu, kita pasti dapat melewatinya.
Kita pasti dapat menemukan jalan untuk keluar.
Dan kita nggak pernah tahu sejauh apa kemampuan kita untuk bertahan sampai menjadi kuat adalah satu-satunya pilihan.

Ada Tuhan yang selalu siap membantu kapanpun.
Dengan cara-cara yang unik dan lucu.
Ya, lucu.
Karena Tuhan sering memberikan jawaban saat kenyataan yang kita alami berkebalikan dengan harapan.
Dan sekali lagi, bukan kenyataan yang mematikan, tapi harapan yang kita buat sendiri.
Harapan yang terlalu besar.

Aku belajar tentang keberanian, ketika situasi yang ada membuatku sangat takut.
Aku belajar tentang arti kerja keras dan independen, ketika lingkungan di sekitarku tidak mendukungku.
Aku belajar tentang ketegaran, ketika masalah datang bertubi-tubi hingga aku terbiasa dengan masalah-masalah itu.
Strange indeed, but it's true.
We didn't learn how meaningful something/ someone in our life, unless those things are gone. Right?

0 comment: