05 August 2013

Rectoverso: Hanya Isyarat


"Aku mulai berkisah,
tentang satu sahabatku yang lahir di negeri orang 
lalu menjalani kehidupan keluarga imigran yang sederhana.
Setiap kali ibunya hendak menghidangkan daging ayam sebagai lauk,
 ibunya pergi ke pasar untuk membeli bagian punggungnya saja.
Hanya itu yang mampu ibunya beli.
Sahabatku pun beranjak besar tanpa tahu bahwa ayam memiliki bagian lain selain punggung.
Ia tidak tahu ada paha, dada, atau sayap.
Punggung menjadi satu-satunya definisi yang ia punya tentang ayam.

Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta.
 Namun orang itu hanya mampu kugapai sebatas punggungnya saja.
Seseorang yang cuma sanggup kuhayati bayangannya dan tak akan kumiliki keutuhannya. Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar.
Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan.
Seseorang yang selamanya harus dibiarkan berupa sebentuk punggung 
karena kalau sampai ia berbalik niscaya hatiku hangus oleh cinta dan siksa."


0 comment: