And here they are....
Buat kalian anggota The Jambrets, makasih banyak ya karena udah menginspirasiku menjadi manusia yang lebih baik. Dari kalian, aku belajar untuk meredam ego, menahan sifat keras kepalaku, semata-mata agar kelas kita tetep solid dan kompak. Aku juga banyak belajar untuk menjadi diri sendiri no matter what, meskipun orang-orang dan lingkungan di sekitar kita terus mendesak kita untuk berubah. Dan satu hal yang paling aku syukuri adalah kepekaan kalian dengan masing-masing anak di kelas. Meskipun aku ketawa-ketiwi sendiri gak jelas gitu, kalian masih aja nanyain "Kamu kenapa? Ada masalah apa?". Padahal ya lagi pengen ketawa aja, hehehe.
Kira-kira dua tahun yang
lalu, aku membuat keputusan untuk masuk ke jurusan IPS. Sungguh keputusan yang awalnya
cukup berat karena tes psikotes yang aku ikuti lebih menyarankanku untuk
masuk jurusan IPA. Tapi aku pikir, buat apa buang-buang waktu jika pada
akhirnya aku nggak minat untuk masuk ke jurusan kedokteran atau teknik, yang
menjadi dua pentolan jurusan berlatarbelakang sains itu? Kebetulan waktu itu, aku bercita-cita menjadi diplomat dan ingin masuk jurusan Hubungan
Internasional (HI). Memang siswa dari kelas IPA bisa memilih jurusan IPS di perguruan
tinggi, namun lebih baik mempelajari ilmu sosial itu sejak dini, kan? Toh,
semua hal itu butuh proses. Akhirnya, aku pun memutuskan untuk masuk ke kelas XI IPS, “The One and Only Class in Smala”. Dari keputusan yang telah aku ambil itu, aku justru lebih banyak bersyukur. Because I've passed through such beautiful memories I never imagined before with that incredible class-mates. Thanks God because I have them.
Kami menamai kelas itu dengan sebutan The Jambrets, nama yang dicetuskan oleh Ijad alias Papi. Jambrets adalah singkatan dari “Jamaah Berbudi dan
Berprestasi Tjebelas IPS Smala”. Seperti siswa kelas X, kami juga
mengadakan acara TG (Temu Generasi) bersama alumni-alumni dan senior dari gen
SSOSH (Smala Sosial Heboh). Rasa heran berkecamuk dalam benakku saat melihat para alumni yang sangar-sangar. Ada yang rambutnya gondrong dan
kribo, sampe ada juga yang wajahnya mirip preman. Wes suangar lah pokoke… Tapi
setelah ngobrol cukup lama, ternyata mereka baik-baik semua. Don't judge a book from the cover!. Dalam TG tersebut, para alumni mengadakan sharing terbuka
dengan kami, para junior yang kebanyakan tidak tahu apa-apa dengan jurusan yang
kelak harus kami pilih. Dari sharing tersebut, wawasan kami pun bertambah lebih
luas, tidak hanya mengenai jurusan, namun juga tentang kehidupan perkuliahan
yang sebenarnya.
Lanjut ke kehidupan
kelas. Pada awalnya, kami dengan sifat yang cuek bebek dan ego masing-masing, tentu
membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan kelas yang baru dan juga mengenal
individu satu sama lain. Seiring waktu, kami pun mempunyai inisiatif untuk
membuat kegiatan bersama sehingga semua anak dapat terlibat dalam kegiatan itu.
Kegiatan tersebut mulai dari nonton bareng (nobar), pigi-pigi bareng, BBQ-an,
sampe liburan kelas ke Pacet. Akhirnya kelas kami pun menjadi sangat sangat
kompak (meskipun kompaknya baru kerasa saat kelas 12). Menjelang UN,
kami mulai mengadakan acara belajar bersama, baik di basecamp Grancy
ataupun di rumahnya anak-anak. Anak yang kebetulan bisa dalam pelajaran
tertentu ditunjuk sebagai tentor, dan berkewajiban untuk mengajari anak-anak lain
yang kurang bisa. Tujuannya? Biar sukses bareng!. Alhamdulillah, saat UN berlangsung, kami bersikap
jujur dengan tidak mencontek dan mengandalkan bocoran sedikitpun. *pamer dikit,
yee!*. Pokoknya, nothing can describe how
much I love them. Udah gitu aja.
Buat kalian anggota The Jambrets, makasih banyak ya karena udah menginspirasiku menjadi manusia yang lebih baik. Dari kalian, aku belajar untuk meredam ego, menahan sifat keras kepalaku, semata-mata agar kelas kita tetep solid dan kompak. Aku juga banyak belajar untuk menjadi diri sendiri no matter what, meskipun orang-orang dan lingkungan di sekitar kita terus mendesak kita untuk berubah. Dan satu hal yang paling aku syukuri adalah kepekaan kalian dengan masing-masing anak di kelas. Meskipun aku ketawa-ketiwi sendiri gak jelas gitu, kalian masih aja nanyain "Kamu kenapa? Ada masalah apa?". Padahal ya lagi pengen ketawa aja, hehehe.
![]() |
| Formasi lengkapp |
Nah, buat adik-adik kelas
X yang masih galau menghadapi penjurusan, gak usah ragu-ragu deh buat milih
jurusan IPS. Jangan buang-buang waktu kalian yang berharga dengan milih jurusan
yang salah. Salah, maksudnya tidak sesuai dengan bakat dan minat yang kalian
miliki. Kalian pengen punya kelas yang anaknya ricuh dan rame semua? IPS dong.
Pengen punya kelas yang santai dan cuma satu-satunya di Smala? Masuk IPS laaah. Pengen punya temen yang saingan dengan ngandelin
kepinteran dan kecerdasan otaknya doang, tapi gak punya rasa solidaritas satu
sama lain? Eits, bukan IPS. :D.
So, don’t be too mainstream! Choose your own path which leads you to be a real&better ones. Sure you can do..........
So, don’t be too mainstream! Choose your own path which leads you to be a real&better ones. Sure you can do..........

0 comment:
Post a Comment