Ada banyak orang-orang unik yang saya temui dalam Bemo --sebutan keren untuk angkutan dalam kota mirip carry yang beroperasi di jalan-jalan umum dan ngetem di terminal—Karena saya sudah 5 tahun menjajaki dunia per-bemoan. Sudah tidak asing bagi saya untuk bareng dengan ibu-ibu penjual sayur di pasar, pegawai kantor, bapak-bapak perokok, anak SMK, bayi yang merengek kepanasan, dan lain-lain sebagainya.
Dua minggu yang lalu saya terlibat suatu percakapan dengan ibu berkerudung. Saya tebak usianya masih kepala tiga, dan belum menikah hehe. Wajahnya hitam lengas terbungkus oleh kerudung warna coklat muda. Membuat dirinya terlihat semakin mencolok. Tiba-tiba, orang itu mencolek saya dan setengah berbisik berkata, “Cewek di sebelah saya inilo… BAU BANGET! Mana ada cowok yang mau kalo bau badannya tengik gitu.” *ploga-plongo lihat kiri kanan* “Eh bukan mbaknya, maksud saya yang di sebelah kiri saya lho, Mbak” “Oalaaah”. Anak yang dirasani oleh Ibu tadi berbaju olahraga. Sepertinya anak sekolah. Pantes deh x)
Lima menit setelah itu, bemo berhenti untuk menjemput penumpang seperti biasanya. Tiba-tiba ketika melihat spion kiri bemo itu, aku terperanjat. Sepertinya aku baru saja melihat seseorang yang telah kukenal. Wajahnya sangat familiar. Ternyata itu adeknya…
Aku menyapa, “”PIIIIT!”. Dia pun tersenyum ke arahku. Aku gembira karena dia tidak melupakanku, belum lebih tepatnya. Aku kira setelah peristiwa itu dia akan membenciku, ternyata tidak. Dan aku sudah cukup gembira melihat senyumnya. Aku teringat saat itu, ketika dia sangat sedih atas peristiwa yang menimpa kakaknya. Namun alasan itu tidak cukup membuatnya meneteskan air mata. Ia terlalu tegar. “Kalo nggak ada mbak, aku dianterin siapa? Gak ada yang nganterin aku berarti.” monolog-nya.
Ia turun lebih dulu daripada aku, dia tersenyum lagi. Aku merasa dua kali lipat lebih bahagia. Daaan tas itu, tas yang dipakainya adalah tas yang sama digunakan oleh kakaknya saat lomba menari dulu. Pias wajahnya mengisyaratkan lelah dan kerinduan yang mendalam.
Setiap pertemuan dan perpisahan adalah rencana Tuhan. Dan bahagia itu sebenarnya sederhana, ya. :)
0 comment:
Post a Comment