15 February 2013

Untitled



Hai, tulisan ini aku tujukan khusus untuk kamu, seorang pria baik hati yang rela mengagumiku dalam diam, menyimpan rapat-rapat perasaannya dalam toples kecil yang pengap. Aku harap ada keajaiban yang menyeretmu supaya membaca postingan singkat ini, dan menyadari bahwa setiap kalimat yang aku tulis disini adalah untuk kamu.
Tuan, maafkan aku ya. Karena sifat acuhku, karena akuyang terlalu sering mengabaikanmu dulu, hingga membuat kau lelah dan ingin menyerah.  Aku tahu aku bodoh, karena telah mengabaikan orang sebaik dirimu, dan mengejar orang yang jelas-jelas tak pantas untuk dikagumi. Aku seperti mengejar layang-layang putus, Tuan! Berlari, berlari, dan terus berlari tapi hanya angan kosong saja yang kudapat. Orang itu bahkan tak pernah berusaha untuk membuka hatinya untukku, dia hanya  melukai perasaanku bertubi-tubi. Bodoh, bukan? Sudah kubilang aku bodoh, polos, dan tak pernah mengenal arti cinta secara nyata.
Mungkin ini yang orang sebut karma. Meninggalkan dan ditinggalkan, semua pantas aku terima.
Tuan, aku masih ingin berterimakasih atas perhatian-perhatianmu, senyummu, dan matamu yang bercahaya, indah. Semua hal yang ada dalam dirimu sangatlah indah. Melihatmu di pagi hari saja sudah sanggup memberiku asupan semangat untuk tersenyumsepanjang hari. Tapi aku terlambat menyadari itu, karena kau kini telah mengagumi gadis yang lain. Gadis yang mungkin jauh lebih baik daripada aku. Gadis yang bisa menyayangimu lebih. Aku tidak pernah menyalahkan perasaanmu saat ini, karena aku dulu pun melakukan hal yang sama.
Aku benar-benar rindu, rindu padamu,  di saat aku tidak punya alasan lagi untuk menampakkan batang hidungku di hadapanmu. Aku terlalu sering membuatmu sedih dan kecewa. Tapi, salahkah jika aku berharap perasaanmu dapat kembali lagi seperti dulu?
Aku ingin melihat senyummu itu tiap hari dalam hidupku, aku ingin merasakan dekapanmu setiap waktu, aku ingin kau terus berada di sampingku.
Dunia ini memang seringkali terbalik, Tuan! Tidak butuh waktu lama untuk menyadarkanku bahwa sebenarnya, aku suka, sayang, dan jatuh cinta padamu. Aku harus berbuat apa untuk perasaan yang benar-benar rumit dan tak bisa kujelaskan ini? Menyebalkan, seandainya daridulu aku tahu bahwa kau lah orang yang kucari untuk melengkapi sebagian sisi diriku yang egois
 Tuan, bisakah itu terjadi? Bisakah kau benar-benar hadir dalam hidupku, tidak hanya muncul sekelebat dalam mimpiku? 

-S-

0 comment: