29 June 2013

Sebuah Renungan dari Bocah Indonesia


Nenek moyang kami melipatgandakan nilai seratus kali lipat.
  • Sepotong kayu dari hutan belantara yang disentuh dengan kepintaran manusia menjadi kemudi perahu Phinisi yang menjelajahi nusantara hingga samudera dunia.
  • Sebongkah batu hitam dari gunung disentuh dengan kepintaran manusia menjadi candi megah kebanggaan dunia selama berabad-abad.
  • Seulas kain yang disentuh dengan kepintaran manusia menjadi pakaian batik kebesaran raja-raja nusantara.
Kalau tidak mustahil bagi sepotong kayu, sebongkah batu, dan seulas kain untuk dilipatgandakan nilainya seratus kali lipat oleh manusia masa lalu, tidak bisakah kami melakukan hal yang lebih besar lagi dengan kecakapan keentrepreneuran manusia Indonesia?


Kami generasi entrepreneur Indonesia abad 21 ingin melipatgandakan nilai kami seribu kali lipat:
  • Sehelai teh Indonesia disentuh oleh pikiran keentrepreneuran menjadi secangkir teh panas di sebuah kafe dengan merek Indonesia di mal-mal terkemuka dunia.
  • Seekor ikan dari lautan Indonesia yang disentuh oleh kecakapan keentrepreneuran menjadi menu khas Indonesia di restoran dan hotel bintang lima di kota-kota utama dalam lima benua.
  • Seekor lintah dari hutan Indonesia disentuh oleh cita-cita keentrepreneuran menjadi obat modern made in Indonesia yang dipasarkan melalui internet untuk seluruh warga dunia.
Ya kami generasi baru Indonesia abad 21 harus bergerak maju, menangkap peluang, berinovasi, dan berani mengambil resiko terukur. Kami ingin mengubah tanah kami, gunung kami, udara kami, pantai kami, laut kami, hewan-hewan kami, dan ragam budaya kami menjadi kesejahteraan berkelanjutan bagi diri kami dan bangsa kami. Itulah sebabnya kami meminta kepada bangsa kami hari ini, berikanlah keentrepreneuran menjadi milik kami.

 *Sebagian isi puisi adalah kutipan
dari buku "Wiraniaga Paling Hebat di Dunia" bagian I karangan  OG Mandino*

0 comment: